BEKISTING BALOK DAN SLAB BALOK POST TENSION
BEKISTING BALOK DAN SLAB BALOK POST TENSION
- Bekisting / Formwork
- KONVESIONAL
- SEMI KONVENSIONAL (SCAFFOLDING)
- CUP LOCK
- TABLE FORM
- CLIMBING FORMWORK
- TUNNEL FORM
PENGERTIAN
MATERIAL CUPSLOCK
Bahan dari hot dip galvanis Diameter 48.3 mm Tebal 3.25 mm Panjang 1 m, 1.5 m, 2 m Berfungsi untuk menahan beban di atasnya.
- Elemen Horisontal
Bahan dari hot dip galvanis Diameter 48.3 mm Tebal 3.25 mm Panjang 0.5 m; 1 m; 1.5 m; 2 m Berfungsi untuk merangkai dan menyatukan batang vertikal sehingga didapat satu kesatuan yang kokoh.
- Tripod
Fungsi sebagai tumpuan dan menjaga support agar tetap dalam posisi vertikal, tidak goyah dan kuat Bahan hot dip galvanis Tinggi 75 cm.
- Support
Fungsi menahan beban di atasnya Bahan hot dip galvanis Panjang 3 m, 3.5 m, 4 m, 4.5 m.
- Jackbase
Fungsi sebagai tumpuan cupslock pada lantai Bahan galvanis Panjang 75 cm Dimensi 15 cm x 15 cm.
- U Head
Fungsi sebagai tumpuan balok girder H20 Bahan galvanis Panjang 75 cm Dimensi 24 cm x 15 cm x 20 cm.
- Joint Pin
Fungsi sebagai connector vertikal elemen Bahan galvanis Panjang 20 cm.
- Papan Phenolic
Fungsi meratakan permukaan balok dan slab Bahan plywood yang dilapisi film Tebal 12 mm Panjang 2.44 m Lebar 1.22 m.
- Balok Girder H 20
Fungsi sebagai perkuatan bekisting untuk menerima beban di atasnya Bahan dari kayu Finland Panjang 2.45 m; 2.90 m; 3.3 m; 3.6 m; 3.9 m; 4.9 m; 5.9 m.
- Pipa Besi
Fungsi untuk meratakan beban yang ada di atasnya Bahan dari besi Panjang 3 m, 4 m , 6 m Diameter 5 cm.
- Pipa Hollow
Fungsi untuk memeratakan beban yang ada di atasnya Bahan dari besi Panjang 3 m, 4 m , 6 m Dimensi 5 cm x 5 cm.
- Siku Baja
Fungsi sebagai pengunci dinding balok agar sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan menahan beban dari samping balok Bahan baja siku Panjang menyesuaikan tinggi balok Dimensi 5 cm x 5 cm x 5 mm.
- Balok Suri-Suri
Fungsi untuk menahan beban balok dan ¼ plat Bahan kayu kamper Medan, rasamala, kruing Dimensi 6/12; 5/10 Panjang 3 m.
- Perlengkapan dan alat
Lakban
Fungsi untuk menutup celah pertemuan antara penol film
Paku
Digunakan paku 5 cm, 7 cm, 10 cm
Gergaji
Palu
Meteran
METODE KERJA
Flow Chart Pemasangan Bekisting
METODE KERJA
Flow Chart setting bekisting memakai Cupslock
- Setting bekisting memakai Cupslock
METODE KERJA
Flow Chart setting bekisting balok memakai telescopic
- Setting bekisting balok memakai telescopic
BEKISTING BALOK
METODE KERJA
Flow Chart setting bekisting slab memakai cupslock
BEKISTING SLAB
PENGENDALIAN MUTU
3 konsep mutu
- Pengendalian Mutu terdiri dari :
- Repair Cost ; biaya perbaikan akibat kualitas hasil produk tidak sesuai
- Lost Material ; biaya akibat kehilangan material
- Damage Material ; biaya akibat kerusakan material
- Kategori Repair Cost
- Plin pada pertemuan antar balok dan pertemuan balok dengan kolom
- Plin pada sambungan panel
- Permukaan bergelombang
- Permukaan bertutul.
- Geripis pada sudut balok
- Mekar
- Melendut
- Bunting
- Melintir
- Bocor
- Penyebab Repair Cost
- Pemasangan system bekisting kurang diperhatikan karena tidak adanya pengawasan yang ketat
- Spesifikasi material consumable di bawah standar ( plywood dan kayu )
- Lemahnya kontrol terhadap gambar kerja
- Keluarnya air semen karena tidak ada busa dan lakban
- Kerapatan antar panel pada sudut bekisting yang terlalu lebar
- Kerapatan & kerataan sambungan panel
- Plywood yang terlalu sering dipakai sehingga permukaan plywood sudah tidak bersih lagi
- Solusi untuk Repair Cost
- Kerapatan antar panel pada sudut bekisting
- Cek kerapatan & kerataan sambungan panel.
- Pemasangan busa dan lakban
- Kebersihan permukaan plywood
- Perkuatan untuk bekisting
- Pekerjaan yang dapat berpotensi Lost dan Damage
- Metode bongkar yang tidak tepat
- Monitoring tidak konsisten
- Material dibiarkan berserakan
- Keamanan lingkungan yang kurang
- Solusi Lost dan Damage
- Permintaan material sesuai kebutuhan di lapangan
- Melakukan perakitan dan pemasangan dengan baik dan benar
- Merapikan / mengembalikan material yang tidak terpakai
- Melakukan sistem pembongkaran yang benar
- Mengembalikan material sesuai permintaan
- Sistem keamanan diperbaiki lagi
PERMASALAHAN
- Terjadi keterlambatan dalam pemasangan bekisting.
- Subkon bekisting bekerja tidak sesuai dengan harapan PT Hutama Karya.
- Subkon bekisting tidak mampu membayar upah pekerjanya selama 3 minggu.
- Kurang detailnya detail gambar kerja membuat kesulitan dalam pelaksanaan di lapangan.
- Keterbatasan material bekisting.
- Terbatasnya jumlah pekerja pada pekerjaan bekisting.
- Pekerja baru banyak yang belum pernah menggunakan sistem cupslock.
- Waktu bekerja yang belum optimal.
- Pertemuan antar papan phenolic banyak yang membentuk celah dan tidak ditutup dengan lakban.
- Pemakaian papan phenolic yang sudah berulang kali dipakai dan sudah mengalami kerusakan mengakibatkan permukaan beton menjadi tidak rata.
- Pekerjaan bekisting terkesan hanya mengejar target waktu saja sehingga kualitas akhir terabaikan.
- Penempatan material bekisting yang sembarangan membuat keadaan menjadi semakin semrawut dan menyulitkan mobilitas pekerja dan pemasangan bekisting.
- Banyak pekerja yang melakukan pembongkaran bekisting secara asal-asalan tanpa memperhatikan keselamatan diri dan kualitas material yang dibongkar.
- Banyak pekerja yang bekerja pada pinggir bangunan tidak menggunakan safety belt.
SOLUSI
- Melakukan pemutusan kontrak pekerjaan dengan subkon bekisting. Peralihan pekerjaan dari subkon menjadi pekerjaan swakelola yang langsung di bawah kendali PT. Hutama Karya.
- Gambar kerja dibuat sedetail mungkin sehingga memeudahkan pekerjaan di lapangan.
- Material bekisting sistem cupslock dan telescopic masih menggunakan material dari subkon terdahulu dengan sistem sewa.
- Untuk mencapai siklus 5 hari dalam 1 lantai maka untuk lantai 7 dan seterusnya akan menggunakan steel deck sebagai bekisting pelat lantai.
- Menambah jumlah tenaga kerja untuk bekisting.
- Untuk mencapai siklus 5 hari maka pekerjaan bekisting dilakukan nonstop 24 jam dan pekerja dibagi menjadi 2 shift.
- Memperketat kontrol kualitas pekerjaan oleh Quality Control dan dari Konsultan Pengawas.
- Penempatan material bekisting diatur secara rapi dan ditempatkan dalam satu tempat tertentu sehingga tidak mengganggu mobilitas.
- Dilakukan pengawasan secara ketat oleh pihak K3 terhadap pekerja dan meakukan sanksi yang tegas terhadap pekerja yang melanggar standar keamanan dan keselamatan.
- Untuk mengontrol progress kerja dan kualitas pekerjaan maka dilakukan daily meeting operasional setiap pagi hari.
Komentar
Posting Komentar