METODE PENGUJIAN BERAT ISI TANAH (BULK DENSITY)
Tak terasa sudah menginjak pada pengujian praktikum tanah yang ke 4 , memang kalau kita pelajari satu demi satu sangatlah mengsyikan.
Namun disisi lain juga banyak yang sudah melupakan praktikum kemarin saja , padahan ia yang melakukan praktikum . nah disinilah peran RTS (Rangkuman Teknik Sipil ) untuk selalu membantu sesama , jadi RTS akan menuliskannya sehingga rekan rekan saya atau siapa saja yang nantinya keluar dan lupa akan metode praktikum ini dapat membukanya kembali , tak pelu panjang lebar dalam hal ini kita langsung saja menuju materi yang akan kita bahas :
Struktur tanah sangat mempengaruhi berat isi, apabila tanah tersebut memiliki struktur yang lempeng atau padat maka berat isi semakin besar.(Hardjowigeno,1989).
2. Tekstur tanah
Tekstur tanah juga dipengaruhi pada berat isi suatu tanah. Bila semakin lepas tekstur suatu tanah, maka berat isi tanah tersebut semakin rendah.(Soeparmadi, 1995).
3. Ruang pori
Apabila volume yang di duduki ruangan pori lebih banyak, maka akan mengakibatkan kecepatan bobot isinya lebih besar. (Foth,1984).
4. Bahan induk
Karena adanya pembentukan struktur selama perkembangan tanah yang menyebabkan horizon horizon yang ada dibagian atas mempunyai kerapatan induk lebih rendah disbanding bahan induk asli.
5. Pengolahan tanah
Apabila tanah diolah menggunakan alat-alat berat dalam jangka panjang akan mengakibatkan penurunan terhadap agregasi tanah dan tanah akan jadi padat. (Foth, 1984).
Berat Isi dan Berat Jenis mempengaruhi pengolahan suatu tanah. Jika BI tinggi maka tanah tersebut mampat, sehingga membutuhkan pengelolahan tanah yang lebih seperti dibajak agar tanah menjadi gembur dan subur untuk ditanami.(Hardjowigeno,1989).
2. Pergerakan akar
Tanah yang bobot isinya tinggi akan menyebabkan pergerakan akar akan sedikit mengalami kesulitan karena ruang pori pada tanah sudah terisi penuh dengan material tanah lainnya. (Hardjowigeno,1989).
3. Dosis pupuk yang dibutuhkan
Pada area lahan yang berat isi tanahnya semakin tinggi maka dosis pupuk yang dibutuhkan semakin besar. (Soeparmadi, 1995).
2. Jangka sorong
3. Neraca
4. Oven
5. Desicator
6. Pan/cawan
7. Extruder
2. Ukur diameter dalam dan tingginya dengan menggunakan jangka sorong, dan hitung volumenya.
3. Timbang ring tersebut dengan teliti.
4. Masukkan sampel tanah asli ke dalam ring langsung dari tabung contoh dengan menggunakan extruder.
5. Ratakan permukaan tanah dikedua sisi ring, timbang kembali berikut pan.
6. Bersihkan bagian luar ring kemudian timbang kembali berikut pan.
7. Masukkan ring yang terisi sampel tanah tadi berikut cawan ke dalam oven dengan suhu 110 °C selama 24 jam.
8. Masukkan kedalam desicator sampai dingin lalu timbang kembali ring terisi tanah kering bserta cawan. Baik itulah metodenya seperti biasa sodara bila menginginkan file analisa berat isi tanahnya bisa mengunduhnya diSINI ,
(Catatan : sodara harus mengunduh terlebih dahulu bila ingin mendapatkan atau jelas dalam materi ini karena sistemnya adalah berkesinambungan )
Setelah sodara mendownloadnya maka untuk pembahaasannya dan kesimpulannya adalah :
Namun disisi lain juga banyak yang sudah melupakan praktikum kemarin saja , padahan ia yang melakukan praktikum . nah disinilah peran RTS (Rangkuman Teknik Sipil ) untuk selalu membantu sesama , jadi RTS akan menuliskannya sehingga rekan rekan saya atau siapa saja yang nantinya keluar dan lupa akan metode praktikum ini dapat membukanya kembali , tak pelu panjang lebar dalam hal ini kita langsung saja menuju materi yang akan kita bahas :
rangkumantekniksipil.blogspot.com |
A. Tujuan
Pengujian ini untuk mengetahui berat isi, angka pori dan derajat kejenuhan suatu sampel tanah.B. Dasar Teori
Berat isi tanah basah tanah asli adalah perbandingan antara berat tanah asli seluruhnya dengan isi tanah asli seluruhnya. Berat isi merupakan perbandingan berat tanah kering dengan suatu volume tanah termasuk volume pori-pori tanah, umunya dinyatakan dalam gram/cm3. Besaran ini menyatakan bobot tanah, yaitu padatan air persatuan isi. Yang paling sering di pakai adalah bobot isi kering yang umumnya disebut bobot isi saja. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh faktor pengolahan tanah, bahan organik, pemadatan alat pertanian, tekstur dan, struktur, & kandungan air tanah. ( Foth, 1987 ).Faktor faktor yang mempengaruhi Berat Isi (BI)
1. Struktur TanahStruktur tanah sangat mempengaruhi berat isi, apabila tanah tersebut memiliki struktur yang lempeng atau padat maka berat isi semakin besar.(Hardjowigeno,1989).
2. Tekstur tanah
Tekstur tanah juga dipengaruhi pada berat isi suatu tanah. Bila semakin lepas tekstur suatu tanah, maka berat isi tanah tersebut semakin rendah.(Soeparmadi, 1995).
3. Ruang pori
Apabila volume yang di duduki ruangan pori lebih banyak, maka akan mengakibatkan kecepatan bobot isinya lebih besar. (Foth,1984).
4. Bahan induk
Karena adanya pembentukan struktur selama perkembangan tanah yang menyebabkan horizon horizon yang ada dibagian atas mempunyai kerapatan induk lebih rendah disbanding bahan induk asli.
5. Pengolahan tanah
Apabila tanah diolah menggunakan alat-alat berat dalam jangka panjang akan mengakibatkan penurunan terhadap agregasi tanah dan tanah akan jadi padat. (Foth, 1984).
Faktor faktor yang dipengaruhi Berat Isi (BI)
1. Pengolahan tanahBerat Isi dan Berat Jenis mempengaruhi pengolahan suatu tanah. Jika BI tinggi maka tanah tersebut mampat, sehingga membutuhkan pengelolahan tanah yang lebih seperti dibajak agar tanah menjadi gembur dan subur untuk ditanami.(Hardjowigeno,1989).
2. Pergerakan akar
Tanah yang bobot isinya tinggi akan menyebabkan pergerakan akar akan sedikit mengalami kesulitan karena ruang pori pada tanah sudah terisi penuh dengan material tanah lainnya. (Hardjowigeno,1989).
3. Dosis pupuk yang dibutuhkan
Pada area lahan yang berat isi tanahnya semakin tinggi maka dosis pupuk yang dibutuhkan semakin besar. (Soeparmadi, 1995).
C. Alat dan Bahan
1. Ring berat isi2. Jangka sorong
3. Neraca
4. Oven
5. Desicator
6. Pan/cawan
7. Extruder
D. Cara kerja
1. Bersihkan ring berat isi yang akan dipakai2. Ukur diameter dalam dan tingginya dengan menggunakan jangka sorong, dan hitung volumenya.
3. Timbang ring tersebut dengan teliti.
4. Masukkan sampel tanah asli ke dalam ring langsung dari tabung contoh dengan menggunakan extruder.
5. Ratakan permukaan tanah dikedua sisi ring, timbang kembali berikut pan.
6. Bersihkan bagian luar ring kemudian timbang kembali berikut pan.
7. Masukkan ring yang terisi sampel tanah tadi berikut cawan ke dalam oven dengan suhu 110 °C selama 24 jam.
8. Masukkan kedalam desicator sampai dingin lalu timbang kembali ring terisi tanah kering bserta cawan. Baik itulah metodenya seperti biasa sodara bila menginginkan file analisa berat isi tanahnya bisa mengunduhnya diSINI ,
(Catatan : sodara harus mengunduh terlebih dahulu bila ingin mendapatkan atau jelas dalam materi ini karena sistemnya adalah berkesinambungan )
Setelah sodara mendownloadnya maka untuk pembahaasannya dan kesimpulannya adalah :
Komentar
Posting Komentar